All of Me






'Cause all of me
Loves all of you
Love your curves and all your edges
All your perfect imperfections
Give your all to me
I'll give my all to you
You're my end and my beginning
Even when I lose I'm winning
Cause I give you all of me
And you give me all of you



Aku menikmati setiap waktu yang terlewati bersamamu, dalam suasana hiruk-pikuk sekelilingku. Aku tak peduli lagi, saat ini hanya Kau yang dapat mengalihkan perhatianku. Entah mengapa saat melihatmu, Aku tak dapat memungkiri rasa yang ada. Terlalu indah. Namun ketakutan itu semakin menjadi. Apakah Kau akan tetap bersamaku atau hanya membantuku mewarnai sebagian kecil cerita hidupku.

Aku menyukaimu sejak pertama kali melihatmu, Aku pun tak menyangka bila akan seperti ini jadinya, Kamu yang hadir tiba-tiba dalam waktu yang hampir tepat. Ya, saat Aku merasakan kehilangan akan sesuatu yang aku inginkan sejak lama namun tak tergapai.


Aku menyayangimu tanpa syarat, rasa itu hadir tiba-tiba. Menambahkan cerita disetiap jengkal perjalanan kisahku, yang Aku harapkan kisah ini tak lagi menuai luka.


Lembang, 22 Mei 2015.
Jam menunjukkan pukul 10.00 malam. Harusnya ini jadi waktuku untuk melesat ke alam mimpi. Tetapi malam itu berbeda, suasana disekelilingku masih sangat ramai, kita tertawa lepas memanfaatkan waktu yang tersisa. Hari itu adalah hari kelulusanku, tepatnya kita. Hari kelulusan sebuah sekolah menengah negri di daerah Jawa Barat.

Aku duduk disebelah orang yang saat itu mendampingiku, Kami duduk dalam diam. Sama sama mengantuk dan mulai jenuh rasanya. Badan terasa letih setelah perjalanan yang lumayan lama, namun acara masih tetap berjalan. Ah, gapapa deh kapan lagi kumpul seangkatan begini. Pikirku 

"Ca, ngantuk?" tanya orang disebelahku.

"Hah? iyanih" aku menjawab sekenanya.

"Tidur gih".

Aku meliriknya sekilas, bagaimana bisa Aku keluar ruangan ketika acara belum selesai? 


"Acaranya belum kelar kali" jawaban ku asal.

"oh".

Aku memisahkan diri darinya, ingin Aku bergabung dengan teman ku yang rupanya sedang asik bersenda gurau tanpa memerhatikan orang yang sedang berbicara di atas panggung, atau lebih tepatnya berpidato di waktu yang kurang tepat.

MC yang mengenakan setelan batik putih dengan corak hijau itu membacakan acara selanjutnya, MC itu adalah teman sekelasku selama 3 tahun. Gaada yang nanya ya?haha. 

Pengisi acara selanjutnya menyanyikan salah satu lagu favoritku, All of Me lagu dari Jhon Legend. Anggap saja ini lagu hiburan disela sela bosan yang sudah merayapi pikiranku.

Tak ada yang spesial dari lagu ini. Tapi lensa mataku menangkap bayangan yang jelas ada disebrang kanan ku. Dia yang menemaniku hampir satu tahun kebelakang ini jelas berada tak jauh dariku.

Pandanganku enggan menoleh ke sudut yang lain, terpaku pada setiap kharisma yang Ia pancarkan. Terpaku pada setiap gerak geriknya. Terpaku pada setiap kenangan yang telah kita lewati. Otak ku mulai merefleksikan kenangannya selama itu, seperti ada film kilas balik dikepalaku yang sedang di putar.

Aku menyayanginya tanpa syarat. Seperti oksigen yang tanpa disuruh masuk kedalam paru paru.

Aku menyayanginya tanpa ragu. Seperti daun yang tumbuh hijau dan rimbun di musim semi.

Aku menyayanginya seperti udara yang berhembus. Setiap detik, setiap menit, setiap waktu, takkan pernah berhenti hingga waktu berakhir sendiri.

Aku tak ingin ini berakhir, tapi apa daya seorang manusia biasa yang hanya bisa berencana. Bisa saja Ia pergi sewaktu-waktu tanpa memperdulikan Aku yang diam meratapi kepergiannya. Persetan dengan waktu yang bergulir sangat cepat ketika aku menikmati manisnya sepenggal kisah ini.
 

Komentar

  1. mantep :V kunjungin blog gua sekalian daffaw13.blogspot.com

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gagal

Love The Life

Awal Segalanya